Warning!! It's a spoiler for Sherlock season 2 episode 3.
I mean it. Stop right here!
.
.
.
.
.
Well, okay, read at your own risk!!
Oh, it's in Indonesian anyway ;p (sok-sok banyak orang bule yang baca haha)
Reichenbach falls adalah sebuah air terjun di Swiss, yang dalam cerita The Final Problem karangan Conan Doyle, dijadikan setting tempat 'pertempuran' terakhir Holmes vs Moriarty. Dalam karya Conan Doyle, Sherlock diceritakan bangkit dari kematian secara ajaib karena sebenarnya dia memang tidak jatuh ke jurang, tapi memanjat melalui bebatuan curam yang berada di atas air terjun setelah menjatuhkan Moriarty ke dalam jurang air terjun Reichenbach. Tujuannya adalah untuk memalsukan kematiannya kepada pengikut Moriarty agar dia bisa diam-diam menghancurkan mereka. Namun ternyata rencana itu pun sedikit meleset, pasalnya orang kepercayaan Moriarty, Sebastian Moran yang pergi bersama bossnya ke Swiss untuk membuntuti Holmes, tahu kalau hanya Moriarty yang jatuh ke jurang dan Holmes masih hidup. Dia bahkan sempat menjatuhkan sebuah batu besar ke arah Holmes untuk membunuhnya. Tapi yaa..karena Holmes sudah terlanjur lekat di hati masyarakat pembaca setia Strand (majalah Inggris dimana cerita-cerita Sherlock Holmes pertama kali dipublikasikan) dan menjadi tokoh idola (atau yang dalam istilah bahasa Sundanya disebut 'galakon'), maka dia pun selamat dan muncul kembali di hadapan Watson tiga tahun kemudian.
Beberapa waktu yang lalu, gue beli dvd season kedua Sherlock. Di dalamnya ada tiga episode, yang kebetulan semuanya merupakan cerita-cerita inti Sherlock Holmes yang sangat terkenal. Pertama adalah A Scandal in Belgravia yang merupakan plesetan dari A Scandal in Bohemia. Yes, it's all about THE woman, Irene Adler. Dan personally, gue sangat kagum dengan penggambaran karakter Irene Adler yang dilakukan oleh Stefan Moffat dan Mark Gatiss di Sherlock. As we know, Irene Adler adalah satu-satunya perempuan yang mampu mengalahkan Sherlock Holmes. Episode kedua adalah Hound of Baskerville, and it is also so good and terrifying. I love how the clues are given to the audience. And yes, you probably can guess the title of the third episode: The Reichenbach Fall. Dibuka dengan sebuah prolog yang menggambarkan Watson berada di sebuah ruangan bersama therapistnya, Ella, look all sad and depressed, he told her that his best friend, Sherlock Holmes, is dead.
As a person who's already read the Final Problem, I was somehow didn't give a damn about the death, because I know, in the end, Sherlock Holmes wouldn't die as easy as that. Just like Conan Doyle did in the Final Problem where eventually he revived Holmes in the Empty House Case story. Tapi ternyata setelah menonton 4/5 dari The Reichenbach Fall, gue sempet merasa was-was karena ternyata adegan kematian Sherlock terasa sangat real. I was like, "sumpah ini dia mati beneran. NO WAY!"
Tidak seperti cerita aslinya, Reichenbach disini diceritakan sebagai sebuah lukisan yang dicuri dan berhasil ditemukan oleh Sherlock Holmes dan membuat dirinya terkenal sebagai Reichenbach Hero. Jim Moriarty, sebagai rival terberat Holmes, sangat berobsesi untuk melihat Sherlock Holmes hancur. He is the mastermind, the napoleon of the crimes, karenanya dia pun berhasil menemukan cara-cara licik untuk menghancurkan Sherlock Holmes dengan menculik anak duta besar Amerika Serikat dan membiarkan Holmes melacaknya dengan hanya meninggalkan petunjuk berupa jejak kaki dan ampop dengan segel yang berisikan buku cerita Grimm bersaudara dan remah roti yang kemudian diasumsikan Holmes ada hubungannya dengan cerita Hansel dan Gretel. Holmes berhasil menemukan kedua anak itu, tapi saat melihat Holmes, anak yang diculik itu menjerit ketakutan, seolah-olah mengenali Holmes sebagai salah satu orang yang menculiknya. Disini Holmes kemudian dituduh sebagai seorang maniak yang sengaja memalsukan penculikan agar bisa menyombongkan dirinya sebagai detektif jenius yang mampu memecahkan kasus apapun. Tapi rupanya ini semua hanya salah satu dari plot jenius Moriarty, yang pada akhirnya (sepertinya) juga bermanfaat bagi Holmes sendiri. Holmes kembali dipojokkan dengan kemunculan seorang jurnalis yang mengaku telah mendapat bocoran dari sumber terpercaya mengenai fakta di balik Sherlock Holmes yang kenyataannya adalah seorang jenius maniak yang menciptakan sendiri tokoh Jim Moriarty yang konon katanya "dimainkan" oleh aktor bernama Richard Brook (which is si Moriarty itu sendiri yang berakting jadi Richard Brook). It's complicated, I know ;p
Singkat cerita, Sherlock Holmes diceritakan mati karena "bunuh diri" dengan meloncat dari atas gedung Barts (St Bartholomew Hospital) tempat dia sering melakukan percobaan kimianya, setelah Moriarty menembak kepalanya sendiri. How they can even get there is such a long story, you can look it up here. Anyway, sebenarnya satu hal yang membuat gue sangat tertarik dan mau susah payah mengetik post ini adalah untuk mencari tahu teori tentang bagaimana Sherlock Holmes memalsukan kematiannya sendiri. Masalahnya, di pemakaman, Holmes akhirnya (memang) muncul kembali. Dia bersembunyi di balik pohon saat Mrs. Hudson dan John Watson sedang bersedih di depan pusara yang seharusnya berisikan mayatnya.
Disini gue sangat-sangat terheran-heran. BAGAIMANA BISA?! Gue tahu, Sherlock memang tidak akan mati semudah itu. Tapi melihat adegan jatuhnya Sherlock dari atas gedung, it was so real... bagaimana bisa dia gak mati setelah terjun dari atas gedung seperti itu? I mean, bahkan Watson pun menjadi saksi dan sempat berbicara dengan Holmes sesaat sebelum dia jatuh.
Holmes insisted Watson to stay at his place and don't move, jadi seperti membuat sebuah blindspot bagi Watson agar dia tidak melihat langsung bagaimana tubuh Holmes membentur tanah. |
Ada juga teori yang bilang kalau Sherlock Holmes yang asli sebenarnya jatuh ke dalam truk sampah dan mayat itu adalah mayat Moriarty yang diasumsikan Watson sebagai Holmes karena syok menyaksikan temannya itu menjatuhkan diri dari gedung. |
Ada beberapa teori lain yang dibuat oleh para fans. Ada yang mengaitkan Molly, asisten sekaligus secret admirer Holmes yang sempat berjanji untuk selalu ada saat Holmes membutuhkannya (yang memang ditemui Holmes sebelum dia memanggil Watson dan Moriarty ke Barts). Ada juga yang mengaitkan Mycroft Holmes yang memainkan peranan besar dalam memalsukan kematian adiknya sendiri. Well apapun itu, one thing for sure: I just can't wait for the third season to come up!!
So???? no explanation at all? come on!!!
ReplyDeleteI am waiting.. 😂 There are three theories at least.. And which one is correct?
ReplyDelete